Menangis Bahagia
Anas berkata, “Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa manusia itu jika mendapatkan kebahagiaan bisa menangis, hingga aku melihat sendiri kaum anshar bertangisan ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah
Kemarin Mas mengirim foto-foto keluarga di Indonesia dan saat itu pula terdengar nasyid the -Fikr tentang Ibu. Huuu….hu….hiks Homesickku kambuh 😦 Kangen Ibu, Bapak, Mbak, Mas dan keponakan. Temen-temenku satu kamar bingung melihat saya menangis. Mereka berusaha menghibur saya.Mereka memang baik meskipun semua orang taiwan. Kemudian mereka memberi saya kue tart. Akhirnya saya berhenti menangis. Biasanya kalau di Indonesia saya sedih beli es krim 😛 Saya menangis karena sedih jauh dari keluarga namun bahagia melihat keluarga di Indonesia sehat wal’afiat 😀
Jadi ingat dulu waktu pertama kali mau berangkat ke ITS ………….
Sebelum berangkat badan saya deman dan perut sakit 😛 Tidak mau pisah dengan Ibu. Sehingga saya bilang, “Ikut UMPTN lagi milih UNIBRAW tahun depan !” Namun akhirnya saya pergi juga ITS. Alhasil selama seminggu tiap malam menangis 😦 Makanpun juga malas. Saya tidak biasa makan dengan nasi bungkus.Tidak suka melihat nasi,sayur dan ikan tercampur aduk dalam satu bungkus. Meskipun begitu sudah 6 tahun saya bertahan di ITS :P. Semoga juga bisa bertahan di Taipei sampai lulus 🙂 Amiin
sampai S3 juga ?
#brighter
gak tahu juga
tp penginnya ke negara lain
biar cari pengalaman baru lagi
doakan ya !!!